Sore teman..
Kali ini aku mau bagi inspirasi untuk membuat drama.
Tugas di sekolahku emang banyak banget. Mulai dari cerpen, drama bahkan resensi yang susah kek gitu. Tapi kan kita pelajar , yaudah emang udah tugas kita. Nikmati hasilnya belakangan ^^
Kali ini ada tugas suruh membuat drama bahasa inggris. Dan kelompokku memilih menggunakan tema Persahabatan aja. Karena tema persahabatan itu tema yang cocok untuk kita.
Disini aku berperan sebagai orang jahat. Nggak tau gimana besok aku berperannya. Tapi nggak papa lah malah bisa buat belajar.
Kali ini aku mau ngeposting yang masih berbentuk bahasa indonesia dulu soalnya kita belum selesai nerjemahinnya.
Oke langsung aja ya. Ini hasil dari kelompok kita.
(Perkenalan)
Hai, nama saya Dwi Santoso. Disini saya
berperan sebagai Dendri.
Halo, nama saya Firdaus Mukti An Nisa,
disini saya berperan sebagai Laras, yaitu sahabat baik Dendri.
Hai semua, nama saya Anggra Risa Rahman,
disini saya berperan sebagai Putri, yaitu sahabat baik Dendri juga.
Hai, yang terakhir, nama saya Anisa Okta
Ayusti, disini saya berperan sebagai Helen, yaitu teman jahat Dendri.
Kami akan membawakan sebuah drama yang
berjudul “…..”
Semoga kalian dapat senang melihatnya.
Inilah persembahan dari kami.
(awalan)
Pada suatu hari, seperti biasa kedua orang
tua Dendri bertengkar hebat.
(ayah dan ibu Dendri bertengkar)
Ibu : “ Bagaimana sih Yah. Semua urusan rumah
tidak selesai !”
Ayah : “Loh, ibu yang bagaimana. Seharusnya ibu
yang membereskan semuanya”
Ibu : “Ah sudahlah Yah, Ibu capek !”
Ayah : “Ayah juga capek, ayah mau pergi!”
Ibu : “Oke silakan saja pergi. Ibu juga mau
pergi!”
Di lain kesempatan, ada Dendri. Dia sedang
sedih karena melihat kedua orang tuanya bertengkar lagi. Diapun mengajak
bertemu dengan Laras. Ahirnya Dendri bertemu Laras.
Laras : “Hai Ndri, kamu ngajak bertemu aku ada apa
?”
Dendri : “Nggak ada apa-apa kok Ras. Cuma mau Tanya
tentang soal tadi pagi. Boleh kan ?”
Laras : “Oh gitu, iya boleh kok. Bahasa inggris
ya? Emang susah itu Ndri”
Dendri : “Haha iya. Ohiya Ras orang tuamu kemana ?”
Laras : “Orang tuaku? Mereka sedang pergi Ndri, ke
kantor katanya. Emang ada apa?”
Dendri : “Oh gitu, nggak papa kok.”
Laras : “Orang tuamu bertengkar lagi ya?”
Dendri : “Haha ya begitulah Ras.”
Laras : “Sabar ya Ndri. Aku juga pernah ngalamin
kok”
Dendri : “Kamu pernah?”
Laras : “Iya Ndri. Tenang aja, kamu ada temannya
kok”
Tiba-tiba Putri datang, dengan wajah ceria.
Putri : “Loh kalian ada disini ?”
Dendri : “Iya put. Kamu kok kayaknya seneng banget ada
apa ?”
Laras : “Iya cerita dong Put!”
Putri : “Haha kalian ini. Jadi gini aku tadi liat
si Helen kecebur ke got gara-gara ada anak kecil yang ngejahilin dia”
Dendri : “Hahaha, seru juga tuh Put”
Laras : “Haha iya, salah siapa jahat!”
Tiba-tiba Helen lewat di depan mereka.
Helen : “Apa
kalian lihat-lihat!”
Putri : “Emang kalau kita lihat nggak boleh ya?”
Dendri : “Haha, habis renang ya buk”
Laras : “Haha iya tuh”
Helen : “Bukan masalah kalian! Diam saja, lihat
saja kalian besok!”
Helen : “Awas
saja mereka berani-beraninya mengejek aku!”
“Lihat
aja besok, aku ku kerjai kalian semua”
Keesokan harinya di sekolah. Helen
mengambil dompet milik Dendri dari tasnya kemudian menaruh dompetnya di tas
Putri.
Helen : “Lihat
aja kalian pasti akan saling salah paham. Hahaha”
Kemudian Helen pergi meninggalkan kelas.
Dendri, Laras dan Putri pun masuk ke kelas.
Dendri : “Bentar
ya Put tak ambil uang dulu. Ketinggalan tadi”
Putri : “Oh iya iya, nggak papa Ndri”
Dendri mulai kebingungan.
Laras : “Kamu kenapa Ndri ? Kok
bingung gitu ?”
Dendri : “Oh nggak papa kok. Kalian
dulu aja ya ke kantinnya. Aku nyusul aja, ada urusan bentar”
Putri+Laras : “Oh yaudah. Duluan Ndri”
Kemudian Putri dan Laras pergi duluan ke kantin. Helen pun datang
menemui Dendri.
Helen : “Kamu kenapa Ndri, kok bingung gitu?”
Dendri : “Nggak papa Hel, dompetku hilang. Kamu tadi masuk sini nggak ?”
Helen : “Hah? Hilang? Kok bisa? Nggak liat tuh
Ndri.Coba tak cariin Ndri.”
Dendri : “Oke, makasih Hel”
Helen : “Iya Ndri”
Helen pun berpura-pura mencari dompet, dan dia menunjuk tas Putri.
Helen : “Eh
Ndri, lihat deh, ini dompetmu bukan ?
Dendri : “Iya Hel, loh kok di tas Putri ?”
Helen : “Entahlah Ndri, kamu lihat sendiri kan
dompetmu ada tas Putri?”
Dendri : “Iya sih Hel. Tapi kok Putri kayak gitu”
Helen : “Mungkin Putri sebel sama kamu Ndri,
soalnya kemarin aku juga denger Putri sama Laras mau nyelakain kamu tuh”
Dendri : “Ha? Apa? Jahat banget mereka! Makasih ya Hel
infonya”
Helen : “Sama-sama Ndri. Ohiya aku pergi dulu ya”
Dendri : “Iya Hel”
Sepulang sekolah, Dendri mengajak Helen untuk pulang bersama.
Dendri : “Hel pulang bareng yuk”
Helen : “Ha? Beneran? Oke Ndri, makasih ya”
Dendri : “Oke Hel”
Di lain sisi, Laras dan Putri kebingungan kenapa daritadi Dendri menjauh
dari mereka, dan akhirnya Dendri pulang bersama Helen.
Putri : “Ras, kok Dendri jadi berubah gitu ya?
Laras : “Iya Put, aku juga ngerasain kayak gitu.
Emang kita salah apa?”
Putri : “Nanti coba kita ke rumah Dendri yuk”
Laras : “Ayo Put”
Sorenya Laras dan Putri pergi ke rumah Dendri. Tapi Dendri sedang
bermain sama Helen.
Laras+Putri : “Dendrii,
Dendriii”
Dendri : “Eh kalian. Ngapain kalian kesini?”
Laras : “Loh nggak boleh kalo kita kesini?”
Helen : “Iya ngapain kalian kesini”
Putri : “Loh Helen kamu ngapain kesini?”
Helen : “Nggak boleh? aku main sama Dendri kok.”
Dendri : “Iya Helen main sama aku. Kalian mau ngambil
apa lagi dari aku ? Belum puas juga?’
Putri : “Hah? Maksud kamu apa Ndri? Kita salah
apa?”
Laras : “Iya Ndri, emang kita kenapa?”
Dendri : “Kalian tadi pagi ngambil dompetku kan? Udah
puas kalian?”
Putri : “Maksud kamu apa?”
Dendri : “Nggak papa Put, kita duluan dulu ya”
Laras : “ Loh Ndri, Ndriiiiii !!”
Setelah beberapa hari, Dendri lebih sering bersama Helen.
Keesokan harinya Dendri dan Helen berangkat bersama lagi.
Helen :
“Udah Ndri, berangkat yuk?”
Dendri : “Oke Hel”
Tiba-tiba….
Helen : “Eh awas Ndri, ada mobil di depaaannnnn”
Dendri : “Ha? Locat Hel! Loncaaat!”
Mereka pun loncat, dan terbentur aspal jalanan. Mereka pun dibawa ke
rumah sakit. Dendri tidak sadarkan diri, tetapi Helen masih sanggup berjalan.
Dendri pun dirawat di rumah sakit dan Helen langsung dapat untuk pulang.
Setelah beberapa saat..
Putri : “Hai Ndri, kamu udah sadar?”
Laras : “Ini kita Ndri”
Dendri : “Kalian? Helen mana? Makasih ya kalian udah
mau jenguk aku”
Putri : “Helen udah pulang Ndri, nggak usah
dipikirin dia nggak mau peduli sama kamu”
Laras : “Iya Ndri:
Dendri : “Maafin aku ya, dulu aku udah mutusin
persahatan kita. Aku lebih percaya Helen daripada kalian. Aku minta maaf.
Laras+Putri : “Udah
nggak papa kok Ndri.”
Setelah beberapa saat , dan Dendri udah sembuh seperti biasa.
(membaca buku)
Dendri : “Hahaha”
Putri : “Kamu kenapa Ndri?”
Dendri : “Hahaha”
Laras : “Ndri?”
Dendri : “Hahaha. Ini loh ceritanya ngakak banget”
Putri : “Ya allah Ndri kiarin apaan”
Laras : “Iya tuh”
Di lain sisi Helen merencanakan sesuatu.
Helen : “Jahat banget Dendri, dia udah nggak peduli
lagi. Awas liat aja besok Ndri !!”
Keesokan harinya. Seperti bisa mereka bertiga pulang sekolah bersama.
Putri+Laras :
“Awaaassss Ndri, mobil”
Dendri : “Apa??”
Seketika..
Putri+Laras : “Tolong,
tolong, tolong”
Dendri pun dirawat di rumah sakit. Kata dokter otak belakanng Dendri
terbentur dan kritis.
Putri : “Ras, kenapa Dendri belum sadar ya?
Laras : “Kita tunggu dokter aja Put, semoga Dendri
nggak kenapa-kenapa ya?”
Putri : “Amin Ras, semoga ya”
Setelah beberapa minggu berlalu..
Putri : “Ras, aku kangen sama Dendri”
Laras : “Udah Put, sekarang Dendri udah tenang di
alam sana”
Putri : “Kenapa dulu harus terjadi ya Ras”
Laras : “Entahlah Put”
Tiba-tiba Helen datang..
Helen : “Hai teman. Gimana kabar kalian?”
Laras : “Eh kamu Hel, kita baru kepikiran Dendri”
Helen : “Oh Dendri”
Putri : “Iya Hel, aku masih bingung siapa yang
tega mencelakai Dendri”
Helen : “Put?”
Putri : “Iya Hel?”
Helen : “Ras?”
Laras : “Iya Hel?”
Helen : “Aku boleh jujur nggak?”
Putri : “Jujur tentang apa helhelhehhhbkjHel? Kamu tahu siapa
yang menabrak Dendri?”
Helen : “Iya Put”
Laras : “Siapa Hel? Siapa?”
Helen : “Aku minta maaf banget”
Putri : “ Helen? Kamu?”
Helen : “Iya Put, jadi aku yang di dalam mobil itu.
Aku ingin ngerjain Dendri dengan ambil tasnya, tapi malah mobilnya oleng.
Akhirnya pas di depan ada Dendri, akhirnya...” (menangis)
Laras : “Jadi kamu Hel ?” (ikut menangis)
Helen : “Aku nggak sengaja Ras, aku minta maaf
banget, aku nyesel banget”
Putri : “Udah nggak papa Hel, itu udah dulu.
Sekarang Dendri udah tenang disana jangan diganggu”
Laras : “Iya Hel, yang penting kamu udah jujur ke
kita”
Helen : “Iya Put, Ras, aku pengen jadi sahabat
kalian. Tolong maafin aku ya”
Laras : “Iya Hel”
Putri : “Iya kita maafin kamu kok”
(berpelukan)
Itu tadi hasil buatanku dengan kelompokku. Kita belum kasih judul yang kira-kira cocok untuk dramanya. Jadi baru naskahnya dulu. Semoga menginspirasi ya.